Yogyakarta - Kondisi Jalan Malioboro yang semakin hari semakin jauh dari kenyamanan, kondisi ini diperparah ketika memasuki musim liburan...
Yogyakarta - Kondisi Jalan Malioboro yang semakin hari semakin jauh dari kenyamanan, kondisi ini diperparah ketika memasuki musim liburan seperti liburan tahun baru kemarin. Jalanan yang macet dan lapak kaki lima yang tidak teratur mengharuskan desain ulang kawasan Jalan Malioboro harus segera diselesaikan.
Komisi C DPRD DI Yogyakarta mendesak agar penyusunan Detail Engineering Design (DED) ikon wisata Yogyakarta ini segera diselesaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (PUPESDM).
Kondisi yang kian semrawut ini membuat Anggota Komisi C DPRD DIY, Huda Tri Yudiana khawatir khawatir Malioboro bakal ditinggalkan pengunjung jika terus dibiarkan berlarut-larut.
”Bagaimana masih bisa menarik, kalau sekarang untuk ke Malioboro saja butuh satu jam lebih,” ujar politikus PKS ini.
Selain itu dengan kondisi yang semrawut, lanjut Huda, bakal membuat wisatawan tak nyaman. Alhasil, angan-angan pengunjung bisa menikmati suasana Malioboro pun menjadi hilang.
”Jangan sampai muncul saran, jangan kunjungi Malioboro,” kata Huda.
Tahun 2015 ini, Dinas PUPESDM DIY memang merencanakan bisa menyelesaikan penyusunan DED. Rencana dasar pembangunan Malioboro ini menggabungkan hasil dari sayembara Malioboro yang terselenggara tahun lalu.
Ditargetkan, usai DED ini sudah final, Dinas PUPESDM bisa mengebut pembangunan Malioboro. Terlebih, pembangunan Malioboro akan bersumber dari Dana Keistimewaan (Danais).PUPESDM DIY Rani Sjamsinarsi.
sumber: radarjogja.com