Dunia digital dunia baru yang akan mengubah hidup kita. Perubahan ini sangat radikal. Menghasilkan tantangan dan peluang.
Yogyakarta - Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI menggelar diskusi publik dengan tema "Peningkatan Profesionalisme SDM di Era Konvergensi Media Guna Mewujudkan Reputasi RRI Sebagai Lembaga Penyiaran Publik" pada Rabu (22/02/2017) di Aula Dekanat Fisipol UGM. Hadir dalam acara ini Dr. Sukamta anggota Komisi I DPR RI, Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si dekan Fisipol UGM dan Dwi Hernuningsih Dewan Pengawas LPP RRI.
Dalam diskusi ini Sukamta menyampaikan bahwa sekarang ini kita tengah memasuki dunia digital dengan perubahan yang sangat radikal.
"Dunia digital dunia baru yang akan mengubah hidup kita. Perubahan ini sangat radikal. Menghasilkan tantangan dan peluang," ungkapnya.
Menurutnya saat ini Komisi I DPR RI sedang membahas RUU Penyiaran. Salah satu poinnya adalah konvergensi media yang melibatkan TVRI, RRI dan Antara. Konvergensi mengubah banyak hal dalam penyelenggaraan dengan dua poin utama model organisasi dan konten.
"Konvergensi mengubah banyak hal dalam penyelenggaraan penyiaran baik dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik yang bersifat visual, audio, data dan sebagainya. Berbagai perubahan ini menuntut kecepatan respon pemerintah sebagai regulator" ungkapnya.
Sukamta mencontohkan TVRI yang tiap tahun mendapat kucuran dana Rp 800 M sedangkan biaya produksi hanya Rp 130 M. Sebagian besar digunakan untuk gaji pegawai, sementara pengembangan program kurang menjadi perhatian karena SDM dan tata kelembagaan yang tidak mendukung. Ini jauh kinerjanya dengan Holding Perusahaan TV Swasta yang belanja operasionalnya saat ini bisa mencapai 6 trilyun per tahun dengan belanja program TV mencapai 50-60 persen dari total belanja. Maka terlihat program TV swasta lebih kreatif karena porsi belanja yang lebih besar.
Menurut sekretaris Fraksi PKS ini soal konten, setiap daerah di Indonesia sesungguhnya memiliki konten yang kaya. "Misal soal Kraton Yogya, itu kalau dikupas satu per satu tiap pekan, tidak akan selesai dalam 2 atau 3 tahun. Belum lagi sisi unik jogja yg lain baik sejarah, seni, budaya bisa dikemas menjadi konten menarik. Konten seperti ini terserak di seluruh penjuru Indonesia. RRI dalam hal ini bisa mengemas secara kreatif dlm bentuk siaran dan didokumentasikan dalam bentuk digital yang bisa diakses secara online. BBC di Inggris dulu berangkat dari siaran radio, sekarang punya banyak produk dokumentasi menarik dari visual hingga penerbitan yang diakses oleh jutaan orang di dunia. Oleh sebab itu SDM yang kompeten dan kreatif jadi kunci,"ujar Sukamta yang juga Anggota DPR RI dari Dapil DIY.