Rumah Keluarga Indonesia (RKI) Yogyakarta menggelar Talkshow “Darurat Keluarga”. Tema darurat keluarga dipilih dengan latar belakang kondisi keluarga yang semakin mengkhawatirkan.
Yogyakarta - Minggu (30/04/17) Rumah Keluarga Indonesia (RKI) Yogyakarta menggelar Talkshow “Darurat Keluarga”. Tema darurat keluarga dipilih dengan latar belakang kondisi keluarga yang semakin mengkhawatirkan.
Acara yang bertempat di gedung Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Daerah Istimewa Yogyakarta dibuka oleh penampilan tim hadrah Wande Banon dari RKI Warungboto, Umbulharjo, Yogyakarta.
Wakil Ketua DPW PKS DIY, Agus Mas'udi dalam sambutannya mengapresiasi panitia yang berhasil menyelenggarakan talkshow ini dan para peserta yang hadir. Melihat Yogyakarta yang dikenal dengan keramahannya, namun akhir-akhir ini kekerasan malah semakin menjadi, tema darurat keluarga dikatakan tepat dan memang penting untuk diangkat. “Kasus klithih yang belakangan ini terjadi dan pelakunya yang masih usia belia menandakan ada sesuatu yang salah di keluarganya,” kata Agus Mas'udi.
Talkshow yang merupakan rangkaian dari peringatan Milad PKS ke-19 di Yogyakarta ini menghadirkan pembicara DR. Muhammad Iqbal dan dimoderatori Ida Nur Laela yang keduanya merupakan konselor Nasional.
Muhammad Iqbal memaparkan tentang kondisi dan problem keluarga, khususnya yang terjadi pada anak di era digital. Peran orangtua ditekankan oleh pembicara untuk menyelesaikan problem yang terjadi pada anak. Meskipun, orangtua tentu memiliki masalah yang muncul juga di era digital. Maka orangtua harus bisa menangani dan menyelesaikan masalah-masalahnya, agar jangan sampai malah dari orangtuanyalah justru anak-anak mendapatkan problem dan masalah.
“Harus ada aturan yang diberlakukan di rumah dan keluarga bagaimana menggunakan gadget, dan bagaimana berkomunikasi,” kata Muhammad Iqbal dalam penyampaiannya.
Hal ini penting karena di era digital banyak hal bisa dilakukan via gadget, sehingga interaksi langsung, perhatian, bounding (ikatan) dalam keluarga menjadi sangat berkurang.
Talkshow diakhiri oleh pembicara dengan mengajak para peserta untuk membangun budaya saling memuji dan mengapresiasi dalam keluarga, pada anak-anaknya.
“Jika di dalam keluarga tidak ada yang memuji, mengapresiasi maka akan mencari di luar, dari lingkungan yang belum tentu positif, di sosmed yang tidak jelas orang-orangnya. Mari kita belajar, membiasakan memberi apresiasi dan memuji di dalam keluarga,” pungkas Muhammad Iqbal.