Fraksi DPR RI mengaku prihatin atas pemotongan anggaran APBN 2016 sebesar Rp50 triliun.
Yogyakarta - Fraksi DPR RI mengaku prihatin atas pemotongan anggaran APBN 2016 sebesar Rp50 triliun. Hal itu akan berdampak luar biasa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bangsa. Sekretaris Fraksi PKS DPR RI Sukamta mengatakan, pemotongan anggaran itu menjadikan Ramadhan menjadi momen yang kurang baik bagi bangsa Indonesia.
"Hari ini Presiden menandatangani Keppres pemotongan anggaran Rp50 triliun," katanya di sela-sela Khataman Al Quran di DPW PKS DIY, kemarin.
Legislator dari Dapil DIY ini mengungkapkan, pemotongan anggaran tersebut berdampak terhadap semua lembaga dan kementerian dikurangi.
"Akibatnya luar biasa. Anggaran untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan menjadi terminimalisir. Pemotongan anggaran ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak Orde Baru," katanya.
Fraksi PKS DPR RI mengaku prihatin atas kebijakan itu. Meski kondisi ekonomi sedang kurang baik, pemerintah harus bekerja lebih serius dab keras lagi menyejahterakan rakyatnya.
"Kita menyadari itu. Kami mendorong pemerintah bekerja lebih serius lagi," pintanya.
Anggota Komisi I DPR RI ini mengungkapkan, Indonesia yang sudah 70 tahun merdeka seharusnya bisa hidup lebih sejahtera dari saat ini.
"Kita pun memperingati Kemerdekaan RI pada 9 Ramadhan lalu. Itu adalah Hari kemerdekaan Indoensia dalam kalender Hijriyah. Kita ingatkan bahwa kita belum sepenuhnya merdeka," jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPW PKS DIY Darul Falah mengatakan, acara Khataman Al Quran ini digelar serentak digelar oleh kader PKS di seluruh Indonesia.
"Ini adalah khataman pertama di 10 hari pertama Ramadhan," katanya.
Dalam kegiatan ini, DPW PKS DIY mengundang kader untuk berpartisipasi datang di DPW PKS DIY mulai pukul 13.00 sampai 18.00. Selain itu, sebanyak 250 masyarakat sekitar juga diundang untuk kegiatan tersebut.