Masih ada ribuan rumah tangga di DIY ternyata belum mendapatkan akses penerangan aliran listrik dari Perusahan Listrik Negara (PLN).
Yogyakarta - Masih ada ribuan rumah tangga di DIY ternyata belum mendapatkan akses penerangan aliran listrik dari Perusahan Listrik Negara (PLN). Pembahasan ini mengemuka di KUA-PPAS APBD 2017.
"Kami minta agar ada prioritas perhatian pengadaan jaringan listrik," ujar anggota Komisi C DPRD DIY, Huda Tri Yudiana, Rabu (24/8).
Sebagai gambaran, banyak rumah di setiap kabupaten/kota di DIY yang belum teraliri jaringan listrik. Dari data yang muncul di kabupaten Sleman masih ada ada 9 ribu rumah, di Kota Jogja 200-an rumah.
"Tapi untuk Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo masih puluhan ribu rumah belum mendapatkan akses jaringan listrik," katanya.
Selama ini kewenangan pengadaan jaringan listrik ada di kabupaten/kota. Kendalanya mereka kurang tersingkronisasi sementara pengadaan jaringan listrik bersifat lintas kabupaten. Melalui UU 23/2014 tentang Pemerintah daerah kewenangannya berpindah ke provinsi.
"Karena kewenangan provinsi bisa maka bisa semaksimal mungkin mendapatkan perhatian. Paling tidak 10 ribu atau 20 ribu kalau bisa disambung karena nyambungnya kan bisa lebih murah," ujarnya.
Anggaran pengadaan jaringan listrik tahun ini baru Rp 7 miliar. Pada 2017 perlu ditingkatkan lebih banyak lagi mencapai Rp 25 miliar.
Dalam KUA baru dimunculkan Rp 7,2 miliar. Itu masih jauh dari kebutuhan di lapangan. Karena ini menyangkut cakupannya yang luas. Politisi PKS itu menjelaskan per-titik rumah tangga akan mendapatkan anggaran senilai Rp 1,5 juta.
"Jadi taruhlah 10 ribu rumah maka hanya Rp 15 miliar, Anggaran sebesar itu kan murah untuk 10 ribu rumah. Ini akan membuat tertib semacam hal bisa akses listrik itu," papar dia.
Dia menambahkan akses aliran listrik untuk memberikan kemudahan bagi warga yang tidak mampu. Sebab sebagian besar rumah yang belum teraliri listrik karena faktor masih lemahnya ekonomi keluarga. Selain itu karena faktor jangkuan yang terlalu jauh dari pemukiman padat pendudukan dan berada di pelosok-pelosok pedesaan.