Kader PKS melakukan kemah di Pantai Greweng Gunungkidul Yogyakarta – Tercatat sepanjang tahun 2014 tercatat ada penambahan obyek wisat...
![]() |
Kader PKS melakukan kemah di Pantai Greweng Gunungkidul |
Yogyakarta – Tercatat sepanjang tahun 2014 tercatat ada penambahan obyek wisata (obwis) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ada sebanyak 88 obwis. Seluruhnya tersebar di lima Kabupaten dan Kota berupa wisata alam dan budaya.
Anggota DPRD DIY, Huda Tri Yudiana kepada wartawan, Minggu (12/4) mengatakan, dari hasil laporan kinerja Pemerintah DIY dengan DPRD, telah disampaikan penambahan 88 obwis tersebut mayoritas berada di Gunungkidul, Bantul dan Sleman. “Mayoritas kategori desa wisata dan petualangan,” katanya.
Huda mengungkapkan, pertumbuhan obwis tersebut cukup bagus, namun ternyata tidak terkoordinir dengan baik. Artinya, masing-masing personal dan kelompok pengelola masih melakukan promosi sendiri.
Masih menurut aleg PKS ini, banyaknya kelompok tersebut sebaiknya dikoordinir menjadi satu rumpun atau satu paket wisata. Baik berupa desa wisata budaya, alam, seni, dan lain-lain.
Dengan begitu, ketika wisatawan dari luar daerah ataupun mancanegara datang, bisa sekaligus menikmati Yogyakarta secara utuh. “Jadi sekali datang, wisatawan sudah punya gambaran wajah utuh DIY. Kalau sekarang kan masih terpecah-pecah,” katanya.
Selain itu, kata dia, promosi yang dilakukan oleh pemerintah menurutnya tidak tepat sasaran. Promosi tidak ditujukan ke kalangan orang yang memiliki potensi untuk bepergian. Pengelolaan promosi melalui website pun belum maksimal.
“Promosinya kurang to the point, harusnya promosi ya ditujukan ke orang yang mau pergi. Di website juga tidak update, dan tidak menyasar ke kalangan tertentu. Berbeda dengan di Singapura,” ucapnya.
Harusnya, Huda menuturkan, agen travel di Yogyakarta bisa bekerjasama dengan travel agen dari daerah lain misalnya Bali. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan lama kunjungan wisatawan di Yogyakarta. Karena selama ini wisatawan di Yogyakarta rata-rata masih hanya satu hari dan tidak banyak yang menginap.
Selain promosi, menurut Huda, infrastruktur menuju obwis perlu dibenahi. Perlu ada pelebaran jalan, pembuatan akses jalan baru dan perbaikan secara menyeluruh.
Hal ini sebagai penunjang minat wisatawan. “Akses antar pantai di Gunungkidul bisa dipermudah dan dihubungkan. Kemudian perlu membuat jalan baru dengan memilih akses paling dekat dan mudah,” tuturnya.
Ia menyontohkan, keberadaan pantai Wedi Ombo di Jepitu, Kecamatan Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, aksesnya perlu diperlebar dan dipermudah.
Saat ini, kata Huda, perjalanan dari Wonosari menuju Wedi Ombo yang berjarak sekitar 35 kilometer, ditempuh selama satu jam, karena banyaknya lubang jalan raya.
Sumber: Pikiran Rakyat Online