Agamis adalah identitas bangsa Indonesia sebagaimana amanah Sila Pertama Pancasila”, jelas Agus Mas'udi.
Yogyakarta (27/8). Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DIY kembali menggelar lomba baca kitab kuning setelah tahun sebelumnya menyelenggarakan lomba yang sama.
Bertempat di Gedung DPW PKS DIY, kegiatan ini diikuti oleh 48 peserta yang berasal dari berbagai pondok pesantren di DIY. Menurut Ketua Bidang Pembinaan Umat (BPU) DPW PKS DIY Agus Efendi, peserta Lomba Baca Kitab Kuning tahun ini lebih banyak dari lomba tahun lalu. Kitab Kuning yang menjadi materi lomba adalah Kitab Fathul Mu'in karangan Syaikh Zainudin Al-Malibari.
"Kami berencana melaksanakan agenda ini secara rutin sebagai bentuk apresiasi terhadap peran besar pondok pesantren dalam pendidikan agama," tambah sosok yang akrab dipanggil Gus Ef ini.
Selain sebagai bentuk apresiasi dan syi'ar agama, PKS berharap dengan event ini dapat mendorong minat masyarakat untuk belajar di pesantren. Pondok pesantren dan institusi pendidikan agama terbukti mampu menjadi wahana penanaman akhlaq dan moral, wahana pembentukan karakter yang unggul.
“Ini penangkal efektif terhadap bahaya radikalisme. Jadi salah besar kalau ada yang mengatakan pondok pesantren tempat pembinaan teroris. Sebaliknya dengan pemahaman agama yang baik akan menangkal bibit terorisme”, ujar Agus Mas'udi selaku Wakil Ketua DPW PKS DIY.
Oleh karena itu Agus Mas'udi berharap pemerintah lebih perhatian terhadap pesantren dan juga upaya peningkatan pendidikan agama di berbagai institusi pendidikan.
“Saat ini menggejala kehidupan masyarakat yang semakin sekuler, semakin materialis, semakin individualis. Solusi kondisi tersebut adalah dengan menjadi masyarakat yang agamis. Agamis adalah identitas bangsa Indonesia sebagaimana amanah Sila Pertama Pancasila”, jelas Agus Mas'udi.
Pada
lomba kali ini keluar sebagai juara III Sidik Nur Toha dari Ponpes
Al-Kandiyas Krapyak. Lalu Muhammad Abdillah Mukhsin, seorang santri
Ponpes Nurul Ummah di Kotagede yang meraih juara II. Dan yang berhasil
menjadi juara I adalah seorang santri Ponpes Nailul 'Ula Centre Ngaglik
Sleman, M. Yusuf Al Faruq.
Seperti Lomba Baca Kitab Kuning yang pertama, juara I lomba di tingkat DIY akan diikutsertakan pada babak final tingkat pusat di Jakarta. Pemenang lomba akan mendapatkan hadiah umrah dan hadiah berupa uang pembinaan puluhan juta rupiah.
Bertempat di Gedung DPW PKS DIY, kegiatan ini diikuti oleh 48 peserta yang berasal dari berbagai pondok pesantren di DIY. Menurut Ketua Bidang Pembinaan Umat (BPU) DPW PKS DIY Agus Efendi, peserta Lomba Baca Kitab Kuning tahun ini lebih banyak dari lomba tahun lalu. Kitab Kuning yang menjadi materi lomba adalah Kitab Fathul Mu'in karangan Syaikh Zainudin Al-Malibari.
"Kami berencana melaksanakan agenda ini secara rutin sebagai bentuk apresiasi terhadap peran besar pondok pesantren dalam pendidikan agama," tambah sosok yang akrab dipanggil Gus Ef ini.
Selain sebagai bentuk apresiasi dan syi'ar agama, PKS berharap dengan event ini dapat mendorong minat masyarakat untuk belajar di pesantren. Pondok pesantren dan institusi pendidikan agama terbukti mampu menjadi wahana penanaman akhlaq dan moral, wahana pembentukan karakter yang unggul.
“Ini penangkal efektif terhadap bahaya radikalisme. Jadi salah besar kalau ada yang mengatakan pondok pesantren tempat pembinaan teroris. Sebaliknya dengan pemahaman agama yang baik akan menangkal bibit terorisme”, ujar Agus Mas'udi selaku Wakil Ketua DPW PKS DIY.
Oleh karena itu Agus Mas'udi berharap pemerintah lebih perhatian terhadap pesantren dan juga upaya peningkatan pendidikan agama di berbagai institusi pendidikan.
“Saat ini menggejala kehidupan masyarakat yang semakin sekuler, semakin materialis, semakin individualis. Solusi kondisi tersebut adalah dengan menjadi masyarakat yang agamis. Agamis adalah identitas bangsa Indonesia sebagaimana amanah Sila Pertama Pancasila”, jelas Agus Mas'udi.
Seperti Lomba Baca Kitab Kuning yang pertama, juara I lomba di tingkat DIY akan diikutsertakan pada babak final tingkat pusat di Jakarta. Pemenang lomba akan mendapatkan hadiah umrah dan hadiah berupa uang pembinaan puluhan juta rupiah.