Berlarilah… menyambut setiap yang diimpikan. Dengan maksud terbaik, dengan cara terbaik, dengan perasaan terbaik untuk kehidupan terbaik.
Ada yang berlari satu putaran namun sudah ngos-ngosan ingin segera istirahat, sebab terik siang membuatnya kepanasan dan risih jika keringat membasahi pakaian. Ada yang berlari tiga putaran, namun akhirnya hengkang dari pertempuran. Ada pula yang berlari penuh semangat, mampu melampaui tiap putaran, tiga sampai lima kali putaran, tapi nyatanya hanya berharap tepuk tangan.
Maka semoga setiap diri dimampukan untuk menjaga azzam yang baik yang ada di dalam dirinya. Sebab kita tidak pernah tahu kondisi apa yang selanjutnya dihadirkan. Menjaganya untuk tetap berjuang dengan dirinya sendiri. Menjaganya untuk siap berlari ketika tujuan telah jelas dan jalan telah terbentang. Menjaga agar semakin konsisten, semakin baik tekniknya, meningkat kecepatan dan ketahanannya.
Maka berlarilah… menyambut setiap yang diimpikan. Dengan maksud terbaik, dengan cara terbaik, dengan perasaan terbaik untuk kehidupan terbaik. Berlari untuk memastikan bahwa diri ini sedang mencipta kebermanfaatan dan produktifitas.
Sementara saat kesyukuran hadir, maka mata air kebaikan akan terus mengalir. Jadi menghujam cintanya pada Allah, yang di sana pasti juga ada cinta Rasulullah, cinta perjuangan, cinta kemanusiaan, cinta keadilan dan cinta-cinta yang lain di jalan kebaikan. Yang dengan cinta itu langkah kita diantarkan menuju puncak, puncak seorang hamba yang bahagia.
Bagaimana tidak bahagia, saat manusia tahu dan menyadari bahwa Rabb-Nya telah menciptakannya dalam bentuk yang sebaik-baiknya, diciptakan dengan potensi yang berbeda-beda, dan diamanahi menjadi khalifah di muka bumi. Bagaimana bisa seorang hamba tidak bahagia saat Rabb-Nya bahkan telah mengatur segala sisi kehidupannya.
Maka berjanjilah untuk terus menempa sepanjang usia. Hanya agar setiap diri mampu memastikan bahwa dirinya lebih baik dari hari ke hari.