Turunnya harga cabai merah keriting dinilai dampak dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang hingga saat ini masih berlaku
Petani cabai di lahan pasir pesisir selatan Kulonprogo sedih. Lantaran sejak April 2021 silam harga jual komoditas tersebut anjlok. Turunnya harga cabai merah keriting dinilai dampak dari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang hingga saat ini masih berlaku.
“Sedih pak, sejak bulan puasa harga cabai merah keriting turun berkisar Rp 7.000-Rp 8.000 perkilogram (kg). Lebih memprihatinkan lagi saat Hari Raya Idul Adha harga turun sampai Rp 2.000 perkg,” kata petani cabai di Kalurahan Bugel Kapanewon Panjatan, Taufik, Jumat (03/09/2021).
Kendati harga cabai di tingkat petani saat ini sudah merangkak naik hingga Rp 4.000 perkg tapi hal tersebut belum bisa membalikkan kondisi. Karena dengan harga Rp 4.000 perkg tidak bisa menutupi modal produksi. Dalam kondisi normal harga cabai merah perkg di atas Rp 10.000.
“Murahnya harga cabai tidak bisa menutupi harga sarana produksi (bibit dan pupuk). Apalagi harga pupuk nonsubsidi naik Rp 50 ribu perkarung,” ungkap Taufik.
Penerapan PPKM telah menyebabkan pengiriman cabai ke luar daerah seperti Jakarta dan Bandung terkendala. Padahal penjualan hasil produksi cabai lahan pantai Kulonprogo tersebut ke kedua wilayah tersebut. Kondisi semakin parah karena bersamaan dengan panen raya cabai di wilayah Jawa Timur.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo, Aris Nugroho membenarkan, pembatasan aktivitas masyarakat selama PPKM menjadi salah satu penyebab turunnya harga cabai. Padahal banyak kegiatan masyarakat, hotel dan restoran yang membutuhkan produksi cabai.
Sementara itu Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Kulonprogo, Hamam Cahyadi ST di sela membeli cabai dan sayuran di lahan pasir pantai Kulonprogo dengan harga di atas pasar untuk kemudian dibagikan ke masyarakat terdampak pandemi Covid-19, mendesak pemkab setempat melakukan intervensi.
“Perlu ada industri untuk menyerap produk cabai. Keberadaan industri skala menengah sebuah terobosan dan penting karena cabai komoditas unggulan petani pesisir selatan. DPRD juga mendorong kemudahan berinvestasi. Dinas terkait hendaknya bisa mengupayakan kerjasama dengan pihak ketiga mendatangkan investor. Pemkab harus membantu pemasaran melalui teknologi digital jika perlu ada UMKM Center,” tutur Hamam.
Sumber: krjogja.com