Strategi push and pull dalam transportasi: dorong angkutan umum, batasi kendaraan pribadi untuk kurangi kemacetan dan polusi di DIY.
.png){kind=spacer}
Push and Pull, menjadi salah satu yang bisa dilakukan dalam upaya melakukan penataan system transportasi. Push yaitu memberikan tekanan kepada armada angkutan umum massal bisa diperbanyak dan pull atau menarik armada kendaraan pribadi dengan melakukan pembatasan jumlah kepemilikan.
Hal tersebut menjadi langkah awal yang bisa dilakukan untuk menjawab sejumlah persoalan dalam tatanan transportasi yang ada di Indonesia pada umumnya, termasuk di DIY. “Persoalan di dalam transportasi itu berkaitan dengan keselamatan, kemacetan, pelayanan serta sarana dan prasarana, polusi dan regulasi. Dengan mengurangi populasi yang ada di jalan, tentu akan mampu mengurangi kemacetan dan diharapkan dapat membantu mengurangi polusi dan potensi terjadinya kecelakaan,” ujar Abimanyu Swastika Putra S.Tr.Tra M.T, seorang konsultan dan peneliti transportasi, dalam Publik Hearing Raperda Rancangan Induk Transportasi DIY, di Pendopo Migunani, Pandeyan, Umbulharjo, Selasa 20 Mei 2025.
Abimanyu menyebut, kesadaran dari pemerintah dan masyarakat menjadi faktor yang paling penting dalam upaya membangun tatanan transportasi yang nyaman dan minim risiko baik kecelakaan maupun polusi. Pemerintah harus memiliki sikap yang cepat tanggap dengan situasi yang ada di tengah masyarakat seperti kerusakan sarana dan prasarana. “Sementara itu juga dibutuhkan kesadaran dari masyarakat untuk ikut menjaga sarana dan prasarana yang ada. Termasuk memiliki perilaku yang baik dan benar seperti melakukan perawatan kendaraan secara rutin untuk mengurangi polusi dan juga tidak melawan arus lalulintas saat berkendara,” tambah Abimanyu.
Membangun transportasi, tidak bisa dilepaskan dari konektivitas antar moda. Hal itu dikarenakan, dengan hubungan antar moda, akan memunculkan kemudahan mobilitas yang menjadi kebutuhan utama dari masyarakat. “Berbicara transportasi, maka tidak hanya darat saja. Ada laut, ada udara juga. Dan masyarakat butuh kemudahan. Artinya ada kebutuhan konektivitas atau saling berhubungan antar moda transportasi. Kemudahan ini akan mendorong masyarakat mau menggunaan transportasi umum,” ujar Drs Miftachul Alfin MSHRM, nara sumber lain dalam Public Hearing yang diinisiasi oleh Anggota Pansus yang merupakan Sekretaris Fraksi PKS DPRD DIY, Muhammad Syafi’i, S.Psi.
Penataan transportasi di DIY disebut Muhammad Syafi’i, menjadi sebuah kebijakan yang harus segera dilakukan. Proses pembangunan yang begitu cepat telah mendorong mobilitas masyarakat di DIY menjadi lebih cepat dan tinggi. Pembangunan bandara dan jalan tol di DIY, tentunya menjadi sebuah situasi yang harus segera di jawab dengan upaya penataan transportasi, agar situasi lalulintas tetap nyaman dan aman untuk masyarakat.
.png){kind=spacer}
.png){kind=spacer}
