Kakak dari Busyro Muqoddas mantan Ketua KPK RI ini menyampaikan rasa terima kasih dan apresasi atas silaturahminya

Dalam organisasi terutama organisasi politik yang terus berkembang, PKS diminta untuk tetap menghidupkan "budaya ngaji". Pesan tersebut disampaikan oleh Tokoh Muhammadiyah, Ustadz Fahmi Muqoddas, M.Hum. saat DPTW PKS DIY berkesempatan silaturahim pada hari Kamis 26 Oktober 2023.
Ustadz Fahmi Muqoddas yang merupakan Badan Pembina Harian (BPH) Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah menyampaikan komunitas kecil yang menjaga keaslian atau fitrah akan menjadi inti dari semua hingar bingar aktivitas politik. "Meskipun kecil tapi akan menjadi roda penggerak, karena atas izin Allah meskipun kecil tapi menjadi pemenang. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 249," ungkapnya.
Rombongan DPTW PKS DIY yang terdiri dari Ketua MPW Dwi Budi Utomo beserta anggotanya, Ketua DSW Ma'ruf Amari dan didampingi Ketua DPD PKS Kota Nasrul Khoiri juga dititipi pesan oleh Ustadz Fahmi untuk selalu meluruskan niat karena Allah SWT di dunia politik yang penuh godaan. "Politik adalah dunia mata'ul ghurur (penuh godaan) maka lurusnya niat adalah sebuah keharusan. Seperti pesan Rasulullah SAW dalam hadits sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan dibalas berdasarkan apa yang dia niatkan," pesan ustadz kelahiran Yogyakarta ini.
Lebih lanjut kakak dari Busyro Muqoddas mantan Ketua KPK RI ini menyampaikan rasa terima kasih dan apresasi atas silaturahminya. Karena PKS dalam peran perpolitikan harus terus menjaga silaturahim, menjadi penghubung kebaikan serta tidak segan-segan mengajak mitra dari partai politik lain yang muslim untuk selalu tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. "Menjadi hak setiap muslim untuk saling memberi nasehat dalam kebaikan dan ketakwaan," ujarnya.
Di kesempatan silaturahmi ini Ustadz Fahmi Muqoddas turut mendo'akan agar PKS tetap istiqomah sebagaimana yang beliau lihat selama ini, serta mendo'akan pasangan AMIN (Anies - Muhaimin) memenangkan konstestasi Pilpres 2024.