Dalam rangka mendukung keberhasilan pembangunan daerah, diperlukan pembangunan manusia seutuhnya.
Perkembangan teknologi saat ini berjalan sangat cepat. Hal tersebut berdampak cukup signifikan terhadap tatanan kehidupan masyarakat. Saat ini begitu banyak orang yang mengalami ketergantungan terhadap teknologi, termasuk anak-anak yang masih di bawah umur.
Perkembangan yang cepat ini harus diikuti dengan kesadaran untuk menjaga agar tidak berdaya rusak dan menghilangkan tatanan sosial luhur yang sudah ada.
"Bagaimana anak-anak kita saat ini sangat tergantung dengan telepon seluler dan media sosial. Namun interaksi di dalam media sosial jangan sampai merusak tata cara interaksi anak dengan orang tua. Jangan sampai anak kehilangan normal sosial saat berbicara dengan orang tua karena ikut-ikutan trend komunikasi di media sosial," ujar Sekretaris Komisi D DPRD DIY Muhammad Syafi'i, S.Psi, dalam acara Sosialisasi Perda Komisional yaitu Perda DIY No.7/2018 tentang Pembangunan Ketahanan Pangan di Gedung PDHI, Ngupasan Gondomanan. Acara ini dihadiri warga Kampung Kauman Kelurahan Ngupasan Gondomanan Yogyakarta.
"Bagaimana anak-anak kita saat ini sangat tergantung dengan telepon seluler dan media sosial. Namun interaksi di dalam media sosial jangan sampai merusak tata cara interaksi anak dengan orang tua. Jangan sampai anak kehilangan normal sosial saat berbicara dengan orang tua karena ikut-ikutan trend komunikasi di media sosial," ujar Sekretaris Komisi D DPRD DIY Muhammad Syafi'i, S.Psi, dalam acara Sosialisasi Perda Komisional yaitu Perda DIY No.7/2018 tentang Pembangunan Ketahanan Pangan di Gedung PDHI, Ngupasan Gondomanan. Acara ini dihadiri warga Kampung Kauman Kelurahan Ngupasan Gondomanan Yogyakarta.
Menurut Syafi'i, dalam rangka mendukung keberhasilan pembangunan daerah, diperlukan pembangunan manusia seutuhnya. Diperlukan upaya untuk terus menanamkan nilai-nilai budaya yang bertujuan untuk mewujudkan keluarga sejahtera, religius, berbudaya, dan modern. Sementara, kemajuan teknologi informasi dan globalisasi, disebut Sekretaris FPKS DPRD DIY tersebut, bisa berdampak negatif terhadap kondisi sosial masyarakat.
"Kemajuan teknologi bisa berdampak pada pergeseran nilai-nilai luhur budaya bangsa yang mempengaruhi ketahanan keluarga," tambah Syafi'i, dalam acara yang menghadirkan Nasrul Khoiri, yang merupakan Peneliti di CV Anagata Sasmitaloka dan Anis Sri Lestari, Pendiri Lembaga Keluarga dengan Disabilitas Celebral Palsy dan juga Sekretaris GOW.
Jika Pemerintah daerah saat ini sudah mendukung upaya pembangunan ketahanan keluarga dengan mengesahkan Perda No.7/2018 tentang Pembangunan Ketahanan Keluarga. Maka keluarga dan masyarakat harus menindaklanjuti kebijakan tersebut dengan memastikan kondisi di internal keluarga terjaga dengan baik. "Upaya untuk menjaga keluarga ini tidak bisa hanya dilalukan pemerintah saja. Semua elemen masyarakat termasuk keluarga juga harus berperan aktif. Orang tua tidak bisa melepaskan tanggungjawab mengenai perkembangan sosial anak, meski sudah menyekolahkan anak," pungkas Syafi'i.