Yogyakarta - Turunnya harga BBM memperoleh sambutan positif dari masyarakat. Namun mereka juga mempertanyakan karena harga-harga lainny...
Yogyakarta - Turunnya harga BBM memperoleh sambutan positif
dari masyarakat. Namun mereka juga mempertanyakan karena harga-harga lainnya
belum bisa turun seperti sembako dan juga angkutan umum. Anggota DRPD DIY, Huda
Tri Yudiana mendesak pemerintah untuk segera menurunkan tarif angkutan umum.
”Angkutan umum masih menjadi transportasi utama masyarakat,
terutama mereka yang berada di pedesaan. Jika pemerintah menurunkan harga BBM
semestinya tarif angkutan umum di DIY juga diturunkan,” ujar Huda, kemarin.
Ia mengatakan, ketika BBM naik semua pihak terutama
pemerintah dan pelaku transportasi umum segera menghitung rencana kenaikan.
Tapi sebaliknya, saat harga BBM turun, semua pihak diam saja seolah tidak ada
apa-apa. Naik atau turun, menurutnya, yang menjadi korban masyarakat.
Dampak Luas
Penurunan harga BBM harusnya langsung diikuti tarif
angkutan. Huda menyarankan, pemerintah membuat formula baku mengenai tarif
angkutan umum, sehingga ketika harga minyak naik dan turun sesuai dengan minyak
dunia, tak perlu kebingungan menaikkan atau menurunkan.
”Berapa besaran kenaikan tarif jika harga BBM naik dan
berapa penurunannya jika harga BBM turun. Formulasi ini penting agar
masyarakat dan pengusaha angkutan bisa memperkirakan dan menghitung secara
transparan,” paparnya.
Harga BBM memang bukan satu-satunya penentu tarif angkutan,
tetapi tetap merupakan faktor utama. Karena itu, kalau harga BBM berubah-ubah
kemudian tidak ada formulasi baku tentang tarif, masyarakat yang paling
dirugikan dan menjadi tidak adil.
Ia bersama Fraksi PKS DPRD DIY mendesak agar Dinas
Perhubungan DIY segera berkonsolidasi dan berembug dengan pihak – pihak terkait
untuk menentukan formulasi naik turunnya tarif angkutan dikaitkan dengan harga
BBM.
”Khusus untuk tarif Transjogja kami meminta agar segera
diturunkan, mengiringi turunnya harga BBM. Masalah lain Transjogja, banyak
keluhan kondisi bus rusak, ngebut dan tak memperhatikan rambu-rambu, tak lagi
nyaman seperti dulu,” imbuh Huda.
sumber: Suara Merdeka