Jika PKS bisa menjembatani masyarakat dengan platform politiknya, bisa jadi akan menarik minat anak-anak muda
Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DIY yang digelar di Hotel Inna Garuda Yogyakarta Minggu (28/3/2021) menjadi puncak dari perhelatan PKS dalam merumuskan program kerja hingga tahun 2024 mendatang.
Ketua DPW PKS DIY Agus Mas'udi, didampingi Ketua Bidang Humas Muhammad Syafi'i, Ketua MPW Dwi Budi Utomo, serta Ketua DSW Ahmad Khudori menyatakan Rakerwil merupakan forum untuk membahas dan menetapkan program kerja selama lima tahun kepengurusan hingga 2025. Ada 14 bidang yang sudah melakukan pembahasan secara luring maupun daring secara maraton selama sepuluh hari, yang menjadikan Rakerwil kali ini menjadi Rakerwil terpanjang.
Selain merupakan Rakerwil terpanjang, Rakerwil kali ini menjadi istimewa karena Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X hadir dalam acara tersebut. Bahkan Sri Sultan juga memberi apresiasi dan sambutan yang positif bagi PKS DIY.
"Pemerintah Daerah DIY ikut menyambut baik Rakerwil DPW PKS DIY Tahun 2021 ini. Adalah suatu kehormatan saya memperoleh kesempatan untuk memberikan sambutan dalam forum ini. Kehormatan itu menjadi semakin bermakna, karena momentum ini merupakan forum permusyawaratan dari sebuah partai yang berjuang untuk keadilan dan kesejahteraan," kata Sri Sultan Hamengku Buwono X di hadapan jajaran pengurus DPW PKS DIY yang hadir.
Gubernur DIY juga mengemukakan bahwa dalam sistem demokrasi, partai politik menyandang fungsi, antara lain rekrutmen, pendidikan dan pelatihan bagi para kader yang layak untuk menduduki posisi di lembaga legislatif dan eksekutif atau kepengurusan partai dengan seleksi kandidat secara berjenjang.
"Jika hal ini benar-benar dijalankan, maka harapan sinkronisasi kinerja partai, fraksi dan eksekutif - yang direpresentasikan oleh Pimpinan Daerah yang berafiliasi dengan PKS - niscaya akan memperkuat kebijakan publik yang mengutamakan keadilan dan kesejahteraan rakyat," lanjut Sri Sultan.
Kemudian Sri Sultan menambahkan, "Jika PKS bisa menjembatani masyarakat dengan platform politiknya, bisa jadi akan menarik minat anak-anak muda, yang dilambangkan oleh warna orange dalam logo barunya, setidaknya untuk mengapresiasinya."
"Dalam hal ini, program, tindakan dan wacana kader-kadernya serta posisioning partai diharapkan mampu mengakomodsi dinamika dan dialektika masyarakat dalam ragam kepentingannya," ungkap Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini.
"Dalam hal ini, program, tindakan dan wacana kader-kadernya serta posisioning partai diharapkan mampu mengakomodsi dinamika dan dialektika masyarakat dalam ragam kepentingannya," ungkap Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini.
Hal lain yang diungkap Sri Sultan ialah bahwa PKS adalah mitra Pemerintah yang mengedepankan oposisi kritis dan mengidentifikasi diri sebagai “Rumah Golongan Putih”, sebagaimana dilambangkan dalam logonya yang berwarna putih guna menegaskan karakter bersih, suci, tulus, ihklas, dan mulia, serta perlu menjadi catatan penting, telah menyatukan diri dengan Pancasila.
"Hal ini membawa konsekuensi, bahwa Pancasila sebagai ideologi terbuka yang memungkinkan tumbuhnya nilai-nilai baru, harus terus-menerus disegarkan oleh PKS agar menjadi a living ideology di dalam tubuh partai," pungkas Sri Sultan Hamengku Buwono X.