Dan memang begitulah seharusnya kita, mencontoh persaudaraan antara sahabat Anshor dan Muhajirin
"Ustadz Agus, Njenengan sudah nengok bayinya Mas Cahyo?" tanya Bayu setelah selesai membaca Doa Pengikat Hati (Rabithah).
"Loh.. sudah lahiran to!" jawab Ustadz Agus kaget."Pantes hari ini tidak berangkat UPA. PPW (Pelatihan Peningkatan Wawasan) kemarin juga absen."
"Iya Ustadz, sudah 4 hari yang lalu. Dan kayaknya masih dirawat di Rumah Sakit. Kebetulan kemarin saya ngantar Simbok kontrol di RS ketemu Mas Cahyo", Dani menambahkan.
"Masya Allah... Mas Bayu, Mas Dani, terima kasih ya atas informasinya. Ini yang lain sudah tahu belum?" tanya Ust Agus.
"Belum Ustadz!" jawab Edi, Febri, Ganjar, Heri, dan Ipul kompak.
"Baiklah kalau begitu. Besok sore kita bareng-bareng nengok ya. Mungkin mas Cahyo sangat repot sehingga belum kasih kabar ke kita. Nah selanjutnya ini jadi pelajaran untuk kita semua. Di UPA ini kita semua bersaudara dan UPA ini adalah keluarga kedua kita. Layaknya keluarga, mari kita saling terbuka 3satu sama lain, tentang kabar baik ataupun kabar sedih. Tentang pekerjaan maupun kesehatan. Tentang masalah dan beban-beban. Tentang pembinaan istri dan anak-anak kita. Dan lain sebagainya layaknya keluarga dekat." Ujar Ustadz Agus.
"Minimal kita bisa saling mendengarkan lalu mendoakan. Kan kita tidak tahu doa siapa diantara kita yang akan mustajab. Dan memang begitulah seharusnya kita, mencontoh persaudaraan antara sahabat Anshor dan Muhajirin. Atau persaudaraan diantara para asabiqunal awwalun di rumah Al Arqam bil Abil Arqam. Mari tanamkan dalam hati kita bahwa _'UPA-ku adalah keluargaku'_." tambah Ustadz Agus.
Masya Allah...
Indahnya ukhuwah islamiah.
Sungguh indah. Saling menyayangi, saling berbagi, saling mengingatkan, menguatkan. . .
Kalaulah terkadang ada kekhilafan dan kekurangan...
Itu biasa. Lumrah. Kita bukan jama'ah para malaikat yang sempurna kepatuhannya.
Kita hanyalah manusia biasa yang dikarunia Allah akal, sekaligus nafsu dan kelemahan-kelemahan.
Jadi...
Mari Istiqomah di sini. Di barisan para hamba Allah yang terus berikhtiar memperbaiki diri...
Menuju ridho illahi....
Penulis: @agungraharjokp
