Kaltana Kricak menerima bantuan alat siaga bencana senilai Rp40 juta yang diserahkan oleh Syafi'i untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Kelurahan Kricak, Kota Yogyakarta, kini semakin tangguh dalam menghadapi bencana. Pada Minggu (17/11/2024) malam, Kalurahan Tanggap Bencana (Kaltana) Kricak menerima bantuan alat tanggap bencana dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY. Bantuan ini diserahkan secara resmi di Kantor Kelurahan Kricak.
Sebanyak 10 unit peralatan tanggap bencana senilai Rp40 juta disalurkan melalui program Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD DIY, Muhammad Syafi’i, S.Psi. Ketua Kaltana Kricak, Purno Tamtomo, menyampaikan rasa syukurnya atas bantuan tersebut.
"Dengan bantuan alat ini, kebutuhan kami untuk menghadapi bencana kini terpenuhi. Meski harapannya alat ini tidak perlu digunakan, tetapi keberadaannya membuat kami lebih siap dan siaga jika sewaktu-waktu bencana datang," ujarnya.
Kelurahan Kricak merupakan salah satu wilayah rawan bencana di Kota Yogyakarta. Secara geografis, wilayah ini berada di tepi Sungai Winongo, sehingga rawan terdampak banjir dan longsor. Bantuan yang diterima mencakup peralatan seperti tenda komando, gergaji mesin, gergaji manual, linggis, sekop, hingga gerobak angkong.
Mantri Pamong Praja Kemantren Tegalrejo, Antarika Agus Purnama, menjelaskan bahwa bantuan ini akan melengkapi peralatan yang sudah dimiliki oleh tiga Kampung Tanggap Bencana (KTB) di Kelurahan Kricak. "Ketiga kampung di Kricak sudah menjadi KTB. Namun, alat ini dikelola langsung oleh kelurahan untuk memastikan penggunaannya lebih terorganisir," jelasnya.
Muhammad Syafi’i, anggota DPRD DIY sekaligus Sekretaris Komisi D, menambahkan bahwa penyerahan bantuan ini sangat relevan dengan kondisi saat ini. "Kita memasuki awal musim hujan dengan potensi bencana hidrometeorologi yang tinggi. Dengan adanya peralatan ini, diharapkan kita dapat memberikan penanganan lebih cepat dan meminimalkan risiko bencana," terangnya.
Bantuan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas para relawan bencana di wilayah Kricak. Selain digunakan saat terjadi bencana, peralatan ini bisa dimanfaatkan untuk pelatihan guna memperkuat kemampuan relawan.